Tabloid Benteng Tipikor

PEPI JUGA TIMBUN BOM DI DALAM TANAH

Picture
BANDA ACEH — Setelah menemukan sebagian material bom yang disimpan oleh Pepi Fernando, tersangka anggota teroris di kawasan Merduati, Banda Aceh,  tim Jihandak Polda Aceh kembali melanjutkan penggalian dan pengangkatan material bom yang disimpan tersangka di dalam tanah. Kepala Penerangan Polda Aceh Farid Ahmad, Rabu (27/4/2011), mengatakan masih belum mengetahui persisnya material bom yang ditanam di dalam tanah tersebut. “Tim Jihandak masih memeriksa dan sudah membuat galian di rumah yang kami curigai tersebut karena tertimbun di dalam tanah, tentunya harus teliti sekali untuk mengambilnya,” kata Farid. Sementara sebagian material yang sudah ditemukan pada Selasa malam, kini masih diamankan di Markas Jihandak Polda Aceh.  Akibat proses pencarian yang kembali dilakukan polisi siang ini, ruas jalan Taman Siswa dari lintasan masyarakat umum. Bahkan, sebuah sekolah taman kanak-kanak yang bersebelahan dengan bangunan rumah milik Fadil tempat Pepi mengontrak diliburkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sebelumnya Pepi Fernando, yang dikenal juga sebagai Romi asal Sukabumi, dan rekannya, Hendi alias Joko asal Bogor, ditangkap aparat kepolisian pada Kamis (21/4/2011) lalu di rumah kontrakan mereka di Jalan Taman Siswa, Dusun Seroja, Kampung Merduati, Banda Aceh. Selain menangkap keduanya, polisi juga menangkap Fadil sang pemilik rumah, yang diduga merupakan bagian dari jaringan teroris. Ketiganya kini sedang diperiksa di Mabes Polri, Jakarta. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, diketahui Pepi dan kawan-kawan menyimpan material bom berupa amunisi dan bubuk mesiu yang siap diledakkan.

Menko Polhukam Akui NII Menguras Harta Korban

Picture
Djoko Suyanto
JAKARTA- Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan bahwa pihaknya telah mencium keberadaan Negara Islam Indonesia (NII). Bahkan menurutnya NII terbagi dua golongan.
"Gerakan kan ada dua, ada yang ada niatan yangg ada sekadar memorotin, Ternyata memang ada yang dipengaruhi. Ada orang-orang yang ingin mendirikan negara Islam," tuturnya di komplek Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu, (27/4/2011). Apakah dia akan mendirikan negara islam, sambungnya, atau tidak kita tidak tahu dan gerakan seeprti itu kan tidak pernah terproklamirkan mendirikan negara. "Nggak, kita tidak tahu jumlah orang yang dipengaruhi, jumlah siapa yang dipengaruhi dan mempengaruhi saja kita tidak tahu," akunya. Djoko juga meminta agar wacana NII yang kembali menjadi buah bibir di masyarakat jangan dibesar-besarkan. "Bukan berarti mengecilkan yah, menyepelekan yah. Ini orang mempengaruhi pikiran orang tapi jumlahnya kan kita tdk tahu. Gerakannya oleh siapa, kita juga tidak tahu," tutupnya.

M Nazarudin bantah Mirdo Rosalina stafnya di Demokrat

Picture
Jakarta - Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat, M Nazarudin, membantah, terlibat dalam kasus dugaan suap sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam.

"Saya tak ada kaitannya dengan kasus yang ada di KPK," kata Nazarudin Rabu (27/4).

Anggota Komisi III DPR ini juga menyatakan tidak mengenal nama Mirdo Rosalina Manulang, orang yang disebut sebagai broker PT Duta Graha Indah (DGI) untuk memenangkan proyek pembangunan wisma atlet Sea Games, di Palembang, Sumatera Selatan. "Saya juga tidak pernah mempunyai staf yang bernama Ibu Rosalina," ujarnya. Selain itu Muhammad Nazarudin juga membantah mempunyai kantor yang satu gedung dengan Rosalina, beralamat di gedung Tower Permai jalan Warung Buncit 27 Mampang, Jakarta Selatan. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman menyebut, Nazarudin mempunyai staf bernama Mirdo Rosalina Manulang. Bahkan Boyamin menduga, Rosalina tidak bermain sendiri untuk menjadi broker dalam imbal jasa PT DGI.

"Ratu Togel" Beromzet Rp 4 Miliar Dibekuk

Picture
Denpasar, --Seorang ratu togel yang beromzet sekitar Rp 4 miliar per bulan beserta empat anak buahnya dibekuk aparat gabungan Polda Bali dalam penggerebekan di rumah tersangka, Jalan Pantai Lokapaksa, Seririt, Buleleng, Bali, Kamis (24/3/2011) pagi.

Ratu togel bernama Luh Mas ini sepertinya memang tak pernah kapok. Bagaimana tidak, ia sebenarnya belum lama bebas dari penjara karena kasus yang sama pascahari raya Nyepi, Sabtu (5/3/2011) lalu.

"Penggerebekan itu bermula dari informasi aktifnya kembali jaringan togel yang dikomandoi LM," kata Kepala Bidang Humas Polda Bali Komisaris Besar Gede Sugianyar Dwi Putra, saat memberi keterangan kepada wartawan di Mapolda Bali.

Saat polisi menggerebek rumah tersangka, Luh Mas sedang merekap nomor togel bersama keempat anak buahnya, yakni Kadek A, Nyoman S, Komang R, dan Komang S.

Di rumah Luh Mas, polisi menemukan 10 karung kupon rekap togel yang baru saja datang dari perusahaan percetakan di Jawa Timur. Selain itu, polisi juga menyita uang tunai Rp 23 juta yang diduga hasil penjualan kupon togel, empat buah telepon genggam, kalkulator, dan catatan keuangan yang semuanya berhubungan dengan aktivitas togel.

"Berdasarkan sejumlah catatan dari buku togel, sejak 28 Oktober hingga 23 Maret 2011, keuntungan togel yang dikelola oleh LM mencapai Rp 100 juta-Rp 300 juta per harinya," tutur Sugianyar.

Jaringan togel TSSM ini hanya libur dua kali dalam seminggu, yakni Selasa dan Jumat dan jika omzet per hari rata-rata Rp 200 juta maka omzet yang mereka terima dalam sebulan sekitar Rp 4 miliar.

Pengepul dari wanita asal Buleleng ini mencapai 60 orang dan pengecernya hingga ratusan. Dalam kurun waktu sebulan terakhir, Polda Bali telah meringkus empat bandar togel kelas kakap di Bali yang omzetnya miliaran rupiah.

Usai Diperiksa 6 Jam, Mantan Dirut PLN Ditahan KPK

Picture
JAKARTA -- Setelah memeriksa lebih dari enam jam, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menahan mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Eddie Widiono. Dia ditahan terkait kasus dugaan korupsi pengadaan proyek Customer Information System (CIS) atau Rencana Induk Sistem Informasi (RISI) di PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), tahun lalu.  Perihal penahanan Eddie Widiono dibenarkan Juru Bicara KPK Johan di di Jakarta, Kamis (24/3). “Yang bersangkutan, kita titipkan di Polres Jakarta Selatan untuk 20 hari ke depan,” ujarnya.  Seperti diketahui, Eddie Widiono ditetapkan sebagai tersangka  pada pertengahan Maret 2010 terkait peran dan wewenangnya ketika menjabat sebagai direktur utama perusahaan di bidang kelistrikan itu.

Terkait kasus ini, Eddie dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Kasus proyek Rencana Induk Sistem Informasi PLN itu dijalankan sejak 2000 sampai 2006.  Untuk tahap awal, proyek itu dilakukan di wilayah distribusi Jakarta-Tangerang. KPK menduga ada penggelembungan harga dalam proyek tersebut.

Dalam kasus itu, KPK telah memeriksa beberapa pihak yang diduga terkait, antara lain mantan Dirut PLN Fahmi Mochtar, yang juga pernah menjabat sebagai petinggi PLN di wilayah distribusi Jakarta-Tangerang

Siapa "Iseng" Tindak Tegas !

Pihak kepolisian menegaskan, akan menindak tegas siapa saja yang memanfaatkan situasi dengan melakukan keisengan terkait teror bom. Meskipun demikian, kepolisian tetap terbuka menerima laporan masyarakat mengenai paket mencurigakan yang ditemukan.”Patut diduga ada kelompok-kelompok iseng yang karena ada masalah pribadi, kemudian ikut-ikutan memanfaatkan momen yang terjadi tanggal 15 Maret lalu itu. Masyarakat luas kita harap tidak jadikan peristiwa ini untuk main-main atau katakanlah coba-coba iseng. Tindakan ini dapat dikategorikan melanggar hukum,” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kamis, (24/03/2011). Menurut Boy, bagi para pelaku iseng membuat paket serupa bom akan dikenai Pasal 7  Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Sanksi penjara bagi pelaku iseng mencapai 14 tahun penjara. ”Dulu kami pernah menindak pelaku teror bom melalui SMS (pesan singkat). Itu juga dikenai Pasal 7 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme. Dengan kesadaran publik yang meningkat untuk melapor, kami juga bisa menjaring orang-orang yang berlaku iseng,” kata Boy. Menurut Boy, tindakan iseng orang-orang tidak bertanggung jawab tersebut bisa semakin menambah keresahan masyarakat yang panik karena peristiwa bom buku. Setelah dikirimkannya paket teror kepada empat orang, yaitu Ulil Abshar Abdala, Gories Mere, Ahmad Dhani, dan Yapto Soerjosoemarno, polisi banyak menerima laporan dari masyarakat tentang adanya paket-paket mencurigakan di sejumlah daerah. Namun, tak ada yang berbahan peledak seperti paket-paket sebelumnya.